Kamis, 25 Desember 2008

Hore, Setyo Sudah Sembuh!!!

Hore, Setyo sudah sembuh!!
Sewaktu hari Sabtu tanggal 20 Desember 2008, saya menengok Setyo di rumahnya bersama teman-teman saya.
Kami melihat Setyo sudah sangat senang bermain bersama kami semua, tanpa terlihat dia baru saja sembuh dari sakit yang diduga demam berdarah.
Setyo sangat senang kami jenguk, dan dia pun dapat tersenyum lagi seperti dulu.
Kami semua merasa senang, karena dapat bermain bersama Setyo lagi, teman yang dapat membuat suasana menjadi berada di Pasar Baru. Hahaha !!!

Sepertinya pembagian rapor untuk Setyo ditunda, karena dia masih belum mengikuti beberapa ulangan, seperti ulangan Agama dan ulangan Bahasa Indonesia.
Untunglah, sebelum dia sakit, dia sudah mengikuti semua ulum yang diselenggarakan.

Sepertinya tanggal 5 januari 2009 nanti, Setyo akan menerima ulangan susulan agar rapornya dapat segera diberikan oleh pihak sekolah.
Setyo pun terlihat sangat senang karena sudah sembuh dari penyakit berbahayanya.
Setyo tadinya ingin berkunjung ke sekolah, tetapi wali kelasku mengatakan kepada Setyo bahwa kami teman-temannya akan menengok ke rumahnya, sehingga Setyo tidak jadi berkunjung ke sekolah.
Setyo terlihat sangat gembira karena dapat berkumpul lagi bersama kami semua untuk bermain bersama.

Sesudah dari rumah Setyo, teman-teman yang lain akan pergi menonton bioskop ke Ciwalk, tetapi aku tidak ikut karena akan pergi ke Istana Plaza bersama keluargaku untuk membeli sebuah kaset Gameboy baru.
Aku sangat senang karena aku sudah bosan dengan permainan Gameboy-ku yang sudah lama tidak kumainkan.
Aku memilih permainan Harvest Moon: Friends of Mineral Town.
Aku sangat suka memainkan game Harvest Moon karena dengan memainkan game itu, kita sudah seperti di kehidupan nyata.

Nah, ngomong-ngomong kok jadi menyimpang ke permainan Harvest Moon, sih?
Yuk, kita kembali ke topik semula.

Pada intinya, saya dan teman-teman saya sangat senang karena Setyo teman kami sudah sembuh dari yang tadinya sampai dirawat di ruangan NICU sudah kembali ceria seperti dulu.

Ditulis oleh: Tasya

Menyimpang dari Basket

Posting yang kali ini juga sebenarnya sangat menyimpang dari bola basket, tetapi ini masih ada kaitannya sama kegiatanku sehari-hari.

Dari seminggu yang lalu, aku belajar mengendarai motor, aku meminta bantuan ayahku untuk mengajari aku, karena ayahku cukup hebat dalam mengendarai motor (tapi bukan pembalap !!).
Sampai hari ini, saya sudah banyak kemajuan, saya sudah mengalami banyak kemajuan, saya sudah bisa menyetir sendiri, nge-gasnya sudah stabil, dan saya sudah bisa pindah-pindah gigi antar gigi 1 dan gigi 2.
Saya sangat senang, karena saya sudah bisa naik motor, sudah tidak perlu lagi naik sepeda yang sangat membosankan.

Dengan saya bisa naik motor, saya bisa pergi ke tempat les sendiri, tanpa harus dibonceng oleh ibuku seperti biasanya, saya ingin memberi kejutan pada orang-orang dengan cara penampilan yang berbeda, yaitu dengan pergi ke tempat les menggunakan motor tanpa dibonceng.
Saya sangat bahagia, karena jika saya bisa naik motor, saya akan dibelikan motor Honda Vario yang berwarna biru, warna kesukaanku.

Setiap hari aku berlatih agar cepat bisa mengendarai motor sendiri.
Aku ingin cepat-cepat memiliki Honda Vario berwarna biru yang aku idam-idamkan selama ini.
Saya minta doa kalian agar dapat segera mencapai cita-citaku itu.
Terima kasih saya ucapkan kepada orang yang mau mendoakan saya.

Ditulis oleh: Tasya

Rabu, 24 Desember 2008

Merry Christmas and Happy New Year

Hai...
Tidak terasa ya, kita sudah hampir berada di tahun 2009, dan hari ini adalah hari Natal.
Saya merasa senang, walaupun tidak dapat merayakan Natal dan Tahun Baru bersama saudara sepupu saya yang dulu tinggal di Bandung, tapi sekarang sudah pindah rumah ke Jakarta.

Saya sangat senang menyambut Natal, tetapi kalian belum tentu seperti saya.
Saya punya satu pertanyaan yang harus kalian jawab dengan jujur dari lubuk hati masing-masing.

"Siapkah hati kita untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus, adakah kedamaian dalam hati kita sekarang ini, ataukah hati kita belum siap menerima Yesus karena masih dipenuhi rasa takut?"

Saya mendapatkan pertanyaan tersebut sewaktu mendengarkan khotbah Pastor saat mengikuti "Misa Malam Natal".
Dari pertanyaan itu saya pun sadar bahwa kita harus menyiapkan diri untuk menanti kedatangan bayi kecil Yesus Kristus yang akan lahir ke dunia dalam wujud manusia.
Tuhan sangat sayang kepada umat manusia sampai-sampai Dia mengutus Yesus putra tunggalnya untuk datang ke bumi dan mewartakan kabar baik tentang Kerajaan Allah.
Yesus menebus semua dosa manusia, karena itulah menjelang ditangkapnya Yesus, Roh Kudus tidak lagi bersemayam di dalam tubuh-Nya, sebab diri Yesus telah dipenuhi oleh dosa-dosa manusia yang akan ditanggung-Nya.

Maka, marilah kita menyiapkan hati untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, agar Yesus Kristus juga lahir di dalam hati kita semua. AMIN .

Ditulis oleh: Tasya

Senin, 22 Desember 2008

Rick dan Hansel

Di sebuah desa, hiduplah sebuah keluarga miskin yang beranggotakan 5 orang, yaitu seorang ayah, seorang ibu, dan 3 orang anak.
Mereka hidup dengan bahagia, walaupun untuk memenuhi makan sehari, sang ayah harus bekerja mati-matian dalam menarik becaknya.
Kehidupan mereka sehari-hari sangat sibuk untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari agar dapat tetap bertahan hidup di dunia yang tidak ada kompromi ini.
Ketiga anak itu memiliki sifat yang berbeda-beda.

Nama anak yang sulung adalah Muffy, seorang kakak perempuan yang cukup cantik dan rajin membantu ibunya menjadi tukang cuci yang berkeliling ke rumah-rumah.
Sifatnya ramah, baik, rendah hati, pintar, dan juga tidak sombong.
Nama anak yang kedua adalah Rick, seorang anak laki-laki yang sangat susah diatur, tetapi tidak sombong dan juga sedikit rajin.
Sifatnya nakal, agak rajin membantu ayahnya menarik becak, dan juga seorang anak laki-laki terpintar di kelasnya.
Umurnya hanya berbeda 2 tahun dari Muffy.
Nama anak yang ketiga adalah Hansel, seorang anak perempuan yang namanya mirip laki-laki, seorang perempuan yang malas dan tidak mau berusaha, kerjaannya hanya tidur dan makan, dia tidak mau membantu pekerjaan orang tuanya sedikit pun.
Hansel baru duduk di kelas 6 SD, tetapi dia sangat malas dibandingkan dengan kakak-kakaknya sewaktu duduk di kelas 6 SD.

Pada suatu hari, keluarga Muffy mendapatkan undian sebesar 2 juta rupiah, mereka sangat senang dan berencana untuk membagi-bagikan uang itu.
Mereka pun segera mengantri untuk mengambil bagian mereka masing-masing.
Setelah mendapatkan bagiannya, mereka segera melakukan kegiatan mereka kembali.
Sambil bekerja, mereka membual membayangkan apa yang bisa mereka dapat dari uang yang telah diterimanya itu, mereka sangat gembira karena dapat membeli makanan yang lebih enak daripada yang selama ini telah dimakannya.

Saat makan malam pun tiba, mereka segera berkumpul di ruangan makan di rumah mereka.
Rick dan Hansel segera memanfaatkan kesempatan emas di mana seluruh anggota keluarga telah berkumpul.
Rick dan Hansel mengatakan bahwa mereka akan pergi merantau dengan uang yang baru saja mereka terima dari hasil undian tersebut.
Pada awalnya, kedua orang tua mereka dan juga Muffy, sangat tidak setuju dengan Rick dan Hansel, tetapi karena mereka berdua tetap memaksa, akhirnya mereka merelakan kepergian Rick dan Hansel.

Rick dan Hansel akan pergi 3 hari lagi, tepat pada hari Minggu.
Mereka bersemangat untuk membereskan pakaian dan sedikit makanan yang akan mereka bawa nanti pada hari Minggu yang akan datang.
Muffy juga membantu Rick untuk menyetrika baju-baju yang akan dibawanya, dan juga Muffy membantu Hansel dalam memasak beberapa makanan untuk dibawa nanti, karena Hansel tidak pandai memasak.

Hari Minggu pun tiba, Rick dan Hansel bangun pagi-pagi agar bisa meninggalkan rumah sebelum orang tua dan Muffy bangun, mereka tidak ingin membuat kedua orang tua yang sangat dicintainya itu menjadi sedih karena kepergian mereka.
Sesampainya mereka di pintu, ternyata kedua orang tuanya serta Muffy sudah menunggu mereka.
Rick dan Hansel sangat terharu dan segera memeluk kedua orang tua serta kakaknya yang tercinta dengan sangat erat.
Akhirnya, Rick dan Hansel pun pergi.

Di dalam perjalanan, Rick dan Hansel bertemu dengan sekawanan perampok.
Para perampok itu akan mencuri segala macam barang yang dibawa mereka.
Mereka segera melawan, tetapi badan mereka jauh dan sangat jauh lebih kecil dibandingkan dengan mereka.
Akhirnya, dengan harapan yang sangat tipis, mereka memberanikan diri untuk menantang para perampok itu untuk bermain basket.
Sebenarnya Rick dan Hansel sering bermain basket di lapangan dekat rumah mereka.

Pertandingan pun segera dimulai, peraturannya adalah dua lawan dua, dari pihak perampok menunjuk kawanan mereka yang berbadan besar dan mukanya kelihatan serem.
Pertama-tama bola ada di tangan kelompok Rick, tetapi mereka tidak berhasil memasukkan bolanya karena mereka selalu ditabrak ketika akan memasukkan bola kedalam keranjang.
Tetapi, pada quarter pertama ini mereka menang tipis, skornya yaitu 2-0 untuk Rick dan Hansel.

Quarter kedua pun segera dimulai, kedua tim segera memasuki lapangan masing-masing.
Bola ada di tangan para perampok, Rick dan Hansel mencoba untuk merebut bolanya, tetapi usaha mereka tidak menghasilkan apa pun.
Akhirnya mereka dapat merebut bolanya dan dengan sangat cepat mereka dapat memasukkan bola itu ke dalam keranjang.
Pada akhir quarter kedua, Rick dan Hansel mencapai titik aman, skornya yaitu 16-8, kemenangan sementara ada di tangan Rick dan Hansel.

Quarter ketiga akan segera dimulai, Rick dan Hansel semakin bersemangat karena mereka sudah yakin akan menang.
Pada quarter ketiga ini, mereka bermain dengan tidak serius karena mereka sombong karena merasa akan menang.
Mereka selalu mudah direbut bolanya, dan pada saat shooting, mereka asal-asalan sehingga pada quarter ketiga ini mereka kalah dengan skor 16-20.
Mereka sangat menyesal karena mereka kalah secara drastis, mereka bertekad untuk menang pada quarter terakhir yang sangat menentukan ini.

Quarter keempat pun dimulai, kedua tim bermain dengan sangat serius.
Skornya saling kejar-kejaran, walaupun menang, hanya menang beberapa angka saja, masih dapat dihitung sengan jari.
Pertandingan pun berakhir, kemenangan berad di tangan Rick dan Hansel dengan skor 32-34, sungguh kemenangan yang sangat tipis.
Karena kemenangan Rick dan Hansel, para perampok itu terpaksa tidak mencuri barang-barang Rick dan juga Hansel.
Rick dan Hansel segera melanjutkan perjalanan mereka untuk merantau ke seluruh pelosok dunia.
Mereka melanjutkan perjalanan dengan sangat gembira dan sukacita.

Ditulis oleh: Tasya

Minggu, 21 Desember 2008

Haduh, Takut Banget Nih...

Haduh, aku lagi takut banget, nih, hari ini...
Pasti kalian bertanya-tanya mengapa bukan??

Sebabnya adalah hari Selasa nanti, tanggal 23 Desember 2008 saya akan menerima rapor untuk semester 1 di kelas 6.
Aku takut banget, soalnya takut ngga ranking 1 lagi...
Saingan aku pinter banget, untung saja sewaktu ulum, nilainya tidak begitu jauh berbeda.
Pada ulum B.Ind yang nilaiku sangat jelek itu, ternyata dia mendapatkan nilai 91, untunglah aku masih menang..

Aku sangat deg-degan (bukan karena aku hidup !!!) sekarang, memikirkan tentang bagi rapor nanti...
Masalahnya, jika saya tidak mendapatkan ranking 1, saya tidak akan diberi hadiah, yaitu satu buah kaset permainan Gameboy!
Aduh senangnya, kalau bisa tercapai!

Tapi, dalam ketakutan yang sangat hebat ini (cie.....lahhh!), saya tetap optimis untuk menjadi ranking 1.
Semoga keinginanku ini tercapai, meskipun kemungkinannya adalah 50%.
Kalau kalian mau, kalian dapat mendoakan saya setiap hari (maksa atau minta bantuan neh?).

Ditulis oleh: Tasya

Rabu, 17 Desember 2008

Minta Doa Restunya Ya...

Melalui posting kali ini, saya ingin minta doa restu dari kalian semua, untuk ksembuhan salah satu teman saya yang bernama Andreas Styanto.

Sekarang dia sedang dirawat di ruangan NICU Rumah Sakit Boromeus, Bandung.
Dia sakit komplikasi antara DB dengan tipes, sampai sekarang sudah ada cairan di otak dan organ yang ada di dadanya.
Cairan itu diperkirakan disebabkan karena adanya komplikasi tsb. .
Dia sudah dirawat selama 1 minggu dan telah ketinggalan banyak pelajaran.
Ibunya sampai-sampai ikut diopname, diduga karena terlalu capek.
Beliau sudah diopname selama 2 hari sampai hari ini.

Kami semua di sekolah telah mendoakannya semoga cepat sembuh, bahkan sudah dua kali.
Di antara kami sampai-sampai ada yang mencucurkan air mata karena merasa kasihan kepada teman kami yang sangat baik dan istimewa itu.

Sebelum dia masuk ke rumah sakit, Setyo masih sempat berenang sama aku dan Theo - temanku - dengan sangat riang, tidak ada tanda-tanda bahwa Setyo sakit.
Aku sangat menyesal kalau sampai terjadi apa-apa pada diri Setyo, karena akulah yang terakhir mengajaknya bermain.
Semoga tidak terjadi apa-apa pada dirinya sehingga di dapat berkumpul kembali di sekolah.
Rencananya, aku dan Theo ingin membuat kejutan jika dia masuk kembali ke sekolah, tapi kami belum mengajak teman-teman yang lainnya, semoga saja hal itu bisa tercapai.

Saya sangat ingin kembali bermain dengan Setyo, seorang anak laki-laki yang sangat istimewa bagiku, jika tidak ada Setyo, kelasku yang tadinya ramai pun menjadi sangat sepi..

Setyo, kami sekelas sangat merindukan kamu...

Ditulis oleh: Tasya

Senin, 15 Desember 2008

Menyimpang Lagi dari Basket

Post yang kali ini sekali lagi menyimpang dari basket nihh, tapi ngga apa-apa ya??

Waktu beberapa minggu yang lalu, saya melaksanakan ulum, yaitu ulangan akhir semester 1.
Menurutku, ulum yang paling susah adalah ulum Bahasa indonesia, dan yang paling gampang adalah ulum IPS.
Aku merasa bahwa ulum IPS-ku akan mendapatkan nilai 100, sedangkan ulum Bahasa Indonesiaku akan mendapatkan nilai yang tidak memuaskan.

Ternyata dugaanku itu benar, saat hasil ulum dibagikan, nilai ulum tertinggiku adalah IPS dengan nilai 100, sedangkan nilai terburukku adalah Bahasa Indonesia dengan nilai 92.
Sementara nilai ulumku yang lainnya cukup bagus.
Nilai-nilainya sebagai berikut (diurutkan dari yang paling bagus) :

1. IPS : 100
2. IPA : 99
3. Mat : 99
4. PKn: 98
5. B.Ind: 92

Yahh...
Lumayanlah, tidak sia-sia ternyata perjuanganku selama ini...

Ditulis oleh: Tasya

Selasa, 11 November 2008

Cherryl

Di sebuah desa terpencil, ada seorang anak yang bernama Cherryl.
Cherryl adalah anak yang sopan, ramah, dan jujur, sehingga semua tetangganya sangat sayang kepada Cherryl.
Pada suatu hari, ada sekumpulan anak yang sedang asyik bermain basket di lapangan dekat sekolah Cherryl yang bernama SD St. Agustinus.
Cherryl sangat tertarik karena mereka bermain dengan sangat gembira dan penuh dengan canda tawa.

Saat tiba di rumah, Cherryl merengek kepada ibunya - yang sangat cantik - untuk diperbolehkan mengikuti les basket agar dapat bergabung bermain basket dengan anak-anak yang ditemuinya dalam perjalanan pulang.
Awalnya, ibu Cherryl ridak mengizinkan Cherryl untuk mengikuti les basket karena takut anaknya cidera, tetapi karena Cherryl terus memaksa, akhirnya ibu Cherryl pun memperbolehkan Cherryl untuk mengikuti les basket di tempat yang telah diidam-idamkan oleh Cherryl.

Cherryl sangat bersemangat pada saat waktu latihan basket di klub yang sangat dia inginkan.
Dia mempunyai tekad untuk bergabung bersama anak-anak yang tekah dijumapainya pada saat perjalanan pulang dari sekolah.
Setiap minggu, semakin baik saja permainan basket Cherryl, sampai-sampai dia seimbang saat melawan sang pelatih, sang pelatih pun merasa sangat bangga dan puas dengan kemampuan Cherryl.

Pada suatu hari, ketika Cherryl pulang sekolah, Cherryl melihat anak-anak yang pernah dijumpainya saat pulang sekolah beberapa waktu yang lalu.
Tanpa ragu-ragu, Cherryl mulai mendekati dan berbicara kepada mereka.
Cherryl mengatakan kepada mereka bahwa ia ingin bergabung untuk bermain basket bersama mereka.
Anak-anak itu tidak menerima Cherryl, karena geram, Cherryl menantang mereka untuk lawanan main basket, anak-anak itu pun setuju.
Peraturannya adalah satu lawan satu, anak-anak itu menunjuk Lita, anak yang paling pandai bermain basket dalam kelompok mereka untuk melawan Cherryl.

Pertandingan pun dimulai.
Quarter pertama, Cherryl memipin dengan skor 15-12.
Cherryl pun merasa senang dan yakin dapat memenangi pertandingan.
Kumpulan anak-anak itu belum putus asa, mereka menyusun taktik selama masa istirahat.

Masa istirahat pun selesai.
Lita dan Cherryl telah siap kembali di tengah lapangan untuk memulai pertandingan pada quarter kedua.
Bola berada di tangan Lita dan Lita berhasil memasukkan bola itu ke dalam ring.
Pada akhir babak kedua, Lita unggul dengan skor 20-16.
Melihat hal itu, Cherryl tidak putus asa, tetapi semakin ingin bergabung dengan kelompok anak-anak itu sehingga dia lebih berusaha dalam quarter ketiga.

Waktu istirahat pun telah berlalu, sekarang bola berada di tangan Cherryl.
Saat Cherryl mencoba untuk memasukkan bola itu ke dalam ring, tetapi tidak berhasil.
Pada quarter ketiga, adalah babak yang paling seru daripada babak-babak sebelumnya.
Pada akhir quarter ketiga, kedudukan seimbang 28-28.
Cherryl semakin bersemangat untuk menang dalam pertandingan itu agar dia dapat bergabung dengan mereka.

Quarter keempat pun segera dimulai, sekarang bola berada di tangan Lita.
Lita dengan gesitnya menerobos pertahanan Cherryl yang begitu kuat dan akhirnya dapat mendapatkan angka.
Sekarang bola berada di tangan Cherryl.
Cherryl berpikir keras agar dia dapat mengalahkan Lita yang begitu lincah, sampai-sampai Cherryl sendiri pun juga kalah akan kelincahannya.
Tetapi, Cherryl berhasil menerobosnya dan pada akhir pertandingan skor mereka tetap seimbang, 40-40.

Kumpulan anak itu sangat terkagum-kagum kepada Cherryl karena dapat mengimbangi Lita yang mereka anggap sangat hebat.
Tanpa ragu lagi mereka semua menerima Cherryl dalam kelompok mereka.
Cherryl pun sangat bahagia karenanya.

Ditulis oleh: Tasya

Rabu, 05 November 2008

Pengalaman Tak Terlupakan

Post ini menyimpang dari permainan basket sih, tapi tidak apa-apa ya?

Waktu hari Minggu kemarin, aku mengikuti tes beasiswa.
Beasiswa adalah tes bagi murid-murid yang berprestasi saja.
Saya merasa bangga bisa mengikuti program ini, karena tidak semua siswa bisa.
Maaf kalau saya terlihat sedikit sombong di mata kalian semua.

Sewaktu hari Minggu itu, aku merasa sangat takut.
Saat aku mulai mengerjakan tes, perlahan-lahan rasa takut yang ada mulai hilang.
Saya merasa bisa mengerjakan semua soal yang diberikan.
Saya merasa sangat senang dan lega karena dapat mengerjakan semua soal dengan sangat baik.

Hasil dari tes beasiswa itu telah diumumkan pada hari Jumat, dan hasilnya lumayan memuaskan.
Saya berhasil meraih beasiswa dengan peringkat "B".
Peringkat "B" artinya: saya hanya membayar uang pangkal untuk masuk ke SMP 25% (diskon 75%), dan uang sekolah setiap bulan, saya hanya harus membayar 60% (diskon 40%).
Saya sangat bahagia atas prestasi ini.

Ditulis oleh: Tasya

Rabu, 29 Oktober 2008

Pengalaman yang Lucu

Pada hari Sabtu saat saya les basket, ada seorang anak yang bernama Evania.
Evania yang lebih sering dipanggil Eva, pernah melakukan suatu kesalahan yang sangat lucu ketika kami latihan bermain basket.
Begini ceritanya:

Pada saat mau memulai pertandingan, biasanya para pelatih kami membagi kami dalam beberapa team, dan satu team terdiri dari 5 orang.
Sesudah dibagi dalam beberapa team, kami menunggu giliran untuk main di lapangan.

Giliran teamku untuk bermain pun tiba.
Teamku terdiri dari: aku, Devina, Jessica, Tiffany, dan Maudy.
Sedangkan team lawan terdiri dari: Evania, Calista,
Frelita, Caroline, dan Alvina.
Permainan pun segera dimulai.
Aku bertugas untuk menjaga Evania.
Pada saat teamku diserang, Evania pun menerima operan bola dari temannya.
Ternyata, Evania salah menyerang ring, yang seharusnya menyerang ke kiri, tetapi dia menyerang ring yang berada di sebelah kanan.

Semua orang yang di situ tertawa terbahak-bahak dan tidak bisa berhenti karena kejadian itu sangat lucu, sampai-sampai Evania pun ikut tertawa.

Itulah ceritaku tentang Evania yang melakukan kesalahan yang tidak membuat orang lain marah, tetapi membuat orang lain tertawa terbahak-bahak tanpa henti.

Ditulis oleh: Tasya

Selasa, 21 Oktober 2008

Peraturan-Peraturan Permainan Basket (3)

Supaya mudah untuk memasukan bola, kita harus pintar menipu lawan kita.
Beberapa gerak tipu yaitu:

  1. Fake-Shoot
  2. Fake-Pass
  3. Jep-Step

Penjelasandari kata-kata di atas adalah:

  1. Fake-Shoot --> saat kita pura-pura nge-shoot, tapi sebenarnya tidak, sesudah itu kita dribble sekali baru shoot.
  2. Fake-Pass --> saat kita pura-pura mau passing, tapi sebenarnya tidak, sesudah itu kita bisa lay-up atau dribble sekali lalu shooting.
  3. Jep-Step --> saat kita pura-pura mau ke arah kanan/ kiri, tetapi sebenarnya tidak, sesudah itu kita ke arah sebaliknya dan langsung menyerang basket.
Itulah sekilas tentang Fake-Shoot, Fake-Pass, dan Jep-Step.
Semoga posting ini bermanfaat bagi kalian yang ingin belajar bermain basket lebih dalam.
Terima kasih!

Ditulis oleh: Tasya

Sabtu, 18 Oktober 2008

Mau Cerita Neh!

Beberapa waktu yang lalu, ngga tau kenapa, tiba-tiba aja blog aku ngga bisa dibuka.
Waktu mau dibuka, katanya blogku sudah kehapus, padahal aku ngga ngehapusnya sama sekali.
Habis itu, aku langsung log in ke blogger, trus emang ternyata katanya blogku adalah blog spam.
Aku sempet kaget dan bingung mau gimana, tapi aku tunggu aja barangkali aja cuma sebentar.

Keesokan harinya, aku cek ternyata blognya masih aja kehapus.
Aku mulai putus asa karena blogku terhapus cukup lama, yaitu selama kurang lebih 1 minggu.
Aku juga memberi tahu hal ini kepada ayah saya, dan beliau menyarankan saya untuk menunggu sampai 1 minggu, apabila blogku masih terhapus, terpaksa aku harus membuat blog baru.

Setelah 1 minggu, aku kembali membuka blogku, dan ternyata blogku sudah pulih kembali.
Aku amat senang dan segera memberitahukan hal ini kepada ayahku.
Aku pun dapat menulis blog ini lagi.
Horeee!

Ditulis oleh: Tasya

Jumat, 17 Oktober 2008

Cynthia

Ada sebuah sekolah yang muridnya sangat menggila pada permainan basket.
Semua murid di sekolah itu sangat menyukai permainan basket, kecuali satu anak perempuan yang bernama Cynthia.
Cynthia amat tidak menyukai permainan basket karena dia adalah anak perempuan yang sangat centil, tidak mau berkeringat, dan tidak mau berlari.
Cynthia sangat sebal dan jengkel jika melihat teman-temannya bermain basket di sekolah.

Pada suatu hari, Michelle (anak paling nakal di sekolah itu) menantang Cynthia untuk bermain basket.
Cynthia sangat kaget sewaktu mendengar tantangan itu dan apabila dia menolaknya, Michelle akan melakukan sesuatu yang butuk terhadap dirinya.
Dengan berat hati Cynthia menerima tantangan itu.
Cynthia berlatih basket dengan sungguh-sungguh agar tidak kalah dari Michelle yang berbadan besar itu.

Saat pertandingan pun tiba.
Peraturan-peraturan permainannya telah diumumkan.
Pertandingan pun dimulai saat pulang sekolah, sekitar jam 13.00.
Pada babak pertama, Michelle unggul dengan skor 10-2, Cynthia puna sangat ketakutan melihat skornya tertinggal jauh pada babak pertama.
Babak kedua berlangsung seru, Cynthia dapat mengejar skornya yang tertinggal pada babak pertama tadi, hasil sementara diakhir babak kedua adalah 15-14.
Pada babak ketiga, Michelle mulai ketinggalan skor, skornya yaitu 20-18.
Pada babak keempat, Michelle sudah kecapaian, sehingga dia kalah dengan skor 25-18.
Michelle sangat kaget karena ia dapat dikalahkan oleh Cynthia yang tidak suka dengan permainan basket.

Seusai pertandingan, Cynthia dan Michelle saling bersalaman.
Kedua-duanya mendapat pelajaran, bagi Michelle: dia belajar agar tidak nakal dan sombong kepada teman-temannya, sedangkan bagi Cynthia: dia menjadi sangat suka dengan permainan basket.
Sejak saat itu, Michelle dan Cynthia berteman baik.
Cynthia selalu bermain basket di sekolahnya.

Ditulis oleh: Tasya

Senin, 06 Oktober 2008

Permainan Basket yang Baik

Cara untuk bermain basket dengan baik sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya kadang-kadang kita lupa untuk menerapkannya dalam permainan saat latihan.
Sama seperti aku, aku juga sering melupakan hal-hal yang seharusnya saya lakukan agar dapat bermain dengan baik.
Caranya adalah sebagai berikut:
  1. Kita harus mencari posisi yang kosong agar diberi bola oleh teman untuk memasukkannya ke dalam basket (ring).
  2. Kita harus pintar nge-*pick orang yang menjaga teman kita yang sedang kesulitan.
  3. Kita harus berani masuk ke dalam kotak Three Second.
Keterangan: *Pick adalah membantu teman yang kesulitan dengan cara menahan orang yang menjaganya dengan badan kita.

Nah, itulah empat hal yang harus kita ikuti.
Tetapi sebenarnya masih banyak lagi yang harus kita bisa dalam permainan basket yang kadang-kadang harus memutar otak ini.

Ditulis oleh: Tasya

Sabtu, 04 Oktober 2008

Pengalaman Dawn

Pada sebuah desa, ada seorang anak perempuan yang bernama Dawn.
Dawn begitu senang bermain basket di dekat rumahnya bersama beberapa orang sahabatnya, yaitu Chateleen, Lola, Karin, dan Lili.
Hampir setiap hari, Dawn dan teman-temannya bermain basket di lapangan dekat perkampungan mereka.

Pada suatu hari, ada sebuah tawaran di desa itu:

"Barang siapa dapat menghibur sang Gubernur, akan mendapatkan hadiah besar. Jika ada yang ingin mencoba, harap daftar segera! Pendaftaran paling lambat tanggal 20 Oktober 2008."

Mendengar pengumuman itu, Dawn dan teman-temannya langsung meminta izin kepada orang tua mereka masing-masing agar boleh mengikuti sayembara itu.
Ternyata, semua orang tua mereka setuju bahwa mereka mengikuti sayembara itu.

Keesokan harinya, Dawn dan teman-temannya langsung mendaftar kepada petugas yang selalu menunggu di pintu gerbang desa mereka.
Dawn mendapat giliran ke 6 untuk tampil di sayembara itu.

Hari sayembara itu pun tiba.
Kelompok yang mendapat giliran ke 1,2,3,4,5 pun berlalu.
Kini giliran kelompok Dawn untuk menunjukkan kebolehannya di depan Pak Gubernur.
Pada awalnya, mereka semua gugup, tetapi setelah berdoa kepada Tuhan, rasa gugup di dalam diri mereka lama-kelamaan hilang begitu saja.
Akhirnya, mereka telah berhadapan dengan Pak Gubernur.
Dawn dan teman-temannya menampilkan permainan yang menggunakan bola basket kepada Pak Gubernur yang sedang resah.

Setelah mereka selesai menunjukkan kebolehannya, Pak Gubernur hanya tersenyum simpul.
Dawn dan teman-temannya meninggalkan ruangan sayembara dengan hati lega karena dapat menunjukkan kemampuannya dengan semaksimal mungkin.

Saat pengumuman pun tiba.
Semua peserta dikumpulkan dalam suatu ruangan khusus.
Dalam ruangan itu, ada seorang utusan dari Pak Gubernur untuk mengumumkan pemenang dari sayembara tersebut.
Ternyata, yang menang bukanlah kelompok Dawn, melainkan kelompok yang mendapatkan giliran ke-7.
Dawn dan teman-temannya tidak sedih, melainkan menjadikan sayembara itu sebagai pengalaman yang paling berkesan di hidup mereka.
Semenjak sayembara itu, Dawn dan teman-temannya semakin rajin berlatih basket.

Ditulis oleh: Tasya

Peraturan-Peraturan Permainan Basket (2)

Dalam permainan basket, ada juga beberapa hal yang harus kita bisa, antara lain:
  1. Dribble
  2. Jump Stop
  3. Pivot
  4. Shoot
  5. Lay-Up
Penjelasan dari hal-hal di atas adalah:
  1. Dribble: adalah saat kita menggiring bola dengan memantulkan bola ke lantai.
  2. Jump Stop: adalah saat kita menangkap bola (harus loncat) setelah kita men-dribble bola.
  3. Pivot: adalah saat kita menggeser salah satu kaki kita, tetapi kaki yang lain tidak boleh bergerak sedikit pun sebagai poros.
  4. Shoot: adalah saat kita menembakkan bola ke basket (ring) untuk memperoleh point.
  5. Lay-Up: adalah saat kita memasukkan bola dengan cara melangkahkan salah satu kaki dahulu, baru diikuti kaki yang lainnya.
Demikianlah penjelasan dari beberpa hal yang harus kita bisa dalam permainan basket.
Semoga dengan adanya penjelasan dalam posting ini, dapat bermanfaat bagi kalian yang juga senang bermain basket.

Ditulis oleh: Tasya

Jumat, 03 Oktober 2008

Peraturan-Peraturan Permainan Basket (1)

Dalam permainan basket, ada banyak pelanggaran yang harus dihindari, antara lain:
  1. Foul
  2. Double
  3. Traveling
  4. Back-Ball
  5. Three-Second
  6. Five-Second
Penjelasan dari pelanggaran di atas adalah:
  1. Foul: apabila kita telah melakukan sesuatu hal yang kasar terhadap lawan.
  2. Double: apabila kita telah men-dribble bola dan mematikannya, kita men-dribble-nya lagi.
  3. Traveling: apabila kita sedang memegang bola dan kedua kaki kita berpindah.
  4. Back-Ball: apabila kita berada di wilayah pertahanan musuh, bola atau kaki kita kembali ke wilayah pertahanan kita.
  5. Three-Second: apabila kita berada di dalam trapesium wilayah pertahanan musuh lebih dari 3 detik.
  6. Five-Second: apabila kita memegang bola lebih dari 5 detik dan belum mengoper pada teman lain.
Nah, itulah penjelasan tentang beberapa pelanggaran di dalam permainan basket.
Semoga dengan ini, kalian dapat bermain basket dengan lebih baik!

Ditulis oleh: Tasya

Rabu, 17 September 2008

Mau Cerita Nih, Boleh Khan??


Di tempat les basket saya, banyak anak-anak yang berbakat di bidang basket.
Saya sangat senang karena masih banyak anak perempuan yang suka dengan permainan basket.
Hehe, mulai cari-cari temen nih aku!:D
Tapi memang bener looh, di tempat les aku ada banyak anak perempuan yang les, tapi tentu saja levelnya masih lebih tinggian aku, hehehe! :D


Nah, masalahnya sekarang, bagaimana cara membuat anak-anak perempuan itu menjadi anak yang jago dalam bermain basket??
Seperti orang yang di atas tuh!
Di sekolahku khan bakal ada pertandingan basket, tapi pemain perempuan dari sekolahku sudah banyak yang payah-payah nih...

Aku berharap mereka semua latihan basket dengan serius sehingga walaupun saya tidak ada mereka tetap akan menang! (alah, percaya dirinya tuh!)
Yah, tapi harapanku ini tak akan pernah berubah...

Ditulis oleh: Tasya

Minggu, 07 September 2008

Denny Si Anak Sombong

Denny adalah anak yang sombong di kelasnya.
Di sekolahnya, Denny adalah salah seorang anak yang disegani.
Denny mempunyai ebuah geng yang bernama The Scorpion Geng.
Geng tersebut beranggotakan 5 anak-anak yang sangat nakal di sekolah itu.

Pada suatu hari, teman mereka yang sangat pintar dalam hal permainan basket, Ronny namanya.
Denny dan gengnya sangat iri kepada Ronny karena mereka tidak mempunyai keahlian seperti Ronny.
Dalam pelajaran olahraga, Ronny selalu mendapat nilai yang paling baik di kelasnya.
Ronny pun mempunyai banyak teman, dan itulah yang menjadi sumber keirian mereka yang kedua.

Pada suatu hari, akan diadakan tes olahraga yang berhubungan dengan permainan basket.
Ronny pun sangat gembira, tetapi geng Denny merasa sangat takut karena mereka sama sekali tidak bisa bermain basket.
Ronny berlatih dengan sangat serius, sedangkan geng milik Denny berdiskusi bagaimana cara supaya Ronny mengalami kecelakaan sebelum minggu depan, hari tes basket di sekolah tersebut.

Keesokan harinya, Denny pergi mengunjungi rumah Ronny.
Denny mengajak Ronny pergi ke sebuah tempat yang berbahaya.
Pada saat Ronny lengah, Denny pun melukai kedua kaki dan tangan Ronny, serta menyuruh Ronny untuk diam jika ditanya oleh guru.
Ronny pun hanya bisa mengikutinya karena takut.

Hari tes basket di sekolah pun tiba.
Ketika Ronny tiba di sekolah dengan kedua kaki dan tangan yang terluka parah, guru dan teman-temannya pun bertanya-tanya, tetapi Ronny hanya menjawab bahwa ia jatuh dari tangga.
Teman-temannya pun tidak percaya karena Ronny adalah orang yang sangat berhati-hati.
Karena Ronny mempunyai banyak teman, teman-temannya itu pun menyelidiki apakah betul Ronny itu jatuh dari tangga.

Setelah diseldiki sampai dalam, ternyata ada sorang tetangga yang melihat kejadian yang mengerikan itu.
Teman-teman Ronny pun segera melaporkan kejadian itu ke guru olahraga agar segera menghukum Denny dan teman segengnya.
Ketika mengetahui hal itu, guru olahraga pun segera memanggil anak-anak nakal itu.
Anak-anak itu pun segera mengakui kesalahan mereka, mereka berjanji untuk tidak menjadi anak nakal lagi.
Mereka segera minta maaf kepada Ronny dan berjanji pada diri mereka masing-masing untuk menjadi anak baik.

Ditulis oleh: Tasya

Selasa, 02 September 2008

Chubby Si Anak Super

Ada seorang anak perempuan bernama Chubby yang baru berumur 6 tahun.
Walaupun baru berumur 6 tahun, Chubby sudah bercita-cita menjadi seorang pemain basket yang terkenal sampai ke mancanegara.
Karena cita-cita yang sudah tumbuh sejak kecil itu, Chubby memaksa kedua orang tuanya agar memperbolehkannya untuk les basket di tempat kakak-kakaknya les.
Akhirnya, dengan terpaksa kedua orang tuanya itu pun memperbolehkan Chubby untuk les di sana.

Pada suatu hari, Chubby merasa bahwa ia sudah lebih bisa daripada kakak-kakaknya.
Sehingga karena hal itu, Chubby dengan enaknya menantang kedua kakaknya yang sudah berumur 10 dan 12 tahun itu.
Mendengar tantangan dari adik perempuan satu-satunya itu,
Mendengar ejekan dari kakak-kakaknya, Chubby pun merasa sangat marah dan ingin segera melawan kakak-kakaknya yang sombong itu.
Akhirnya, setelah disepakati oleh ketiganya, pertandingan basket itu akan dilaksanakan pada tanggal 20 September 2008, tepat pada hari ulang tahun Chubby.

Akhirnya, Chubby pun bersiap-siap untuk melawan kakak-kakaknya.
Hal tersebut akhirnya sampai juga di telinga ibunya.
Seperti para ibu lainnya, mereka akan melerai anak-anaknya yang sedang bertengkar hebat.
Tapi, walaupun dilerai oleh ibunya, Chubby tetap memaksa untuk bertanding basket dengan kedua kakaknya.
Akhirnya, ibu Chubby pun menyerah dan akhirnya mereka tidak bisa dilerai.

Akhirnya, hari ulang tahun Chubby pun tiba.
Chubby akhirnya menagih janji kedua kakaknya.
Mereka sepakat bahwa lamanya pertandingan adalah 5 menit per quarter.
Mereka pun bersiap-siap dikedua base.

Pertandingan pun segera dimulai.
saat pertandingan baru ada di quarter kedua, Chubby sudah berhasil mendapatkan angka 20, sedangkan kakak-kakaknya baru mendapatkan nilai 10.
Pada akhir pertandingan, skornya adalah 50-36.
Kemenangan pun ada di tangan Chubby.
Karena kalah, kakak-kakaknya pun menyesal karena telah mengejek Chubby selama ini.
Karena minta maaf, Chubby pun memaafkan kakak-kakaknya dengan hati tulus.
Kakak-kakaknya pun berterima kasih kepada Chubby karena sudah mau memaafkan kesalahan mereka selama ini.

Ditulis oleh: Tasya

Minggu, 31 Agustus 2008

Pengalaman yang Menyenangkan

Hari ini, saya sangat gembira.
Saya sangat gembira karena tim saya yang bernama Tim Putri Aloysius A menang dalam pertandingan Aloysius Cup kemarin.
Di babak semi final, tim kami melawan tim dari SD Taruna Bakti, mereka ternyata sangat susah untuk dikalahkan.
Pada babak final, kami melawan saudara kami sendiri, yaitu Tim Putri Aloysius B.

Kami sangat senang karena bisa menang dalam Aloysius Cup itu dan membanggakan sekolah serta membanggakan para orang tua kami semua.
Kami senang karena bisa membuktikan bahwa tim sekolah kami dapat bermain basker dengan baik.
Pemain terbaik putri dari sekolah kami adalah Cecilia, sedangkan putranya adalah Ricky.
Karena menang, tim kami mendapatkan uang sebesar Rp 2.000.000,00....

Kami sangat senang karena bisa menyumbang sesuatu kepada sekolah kami.
Semoga saja generasi-generasi mendatang dapat meneruskan peristiwa ini. AMIN!!!

Ditulis oleh: Tasya

Kamis, 14 Agustus 2008

Latihan Basket

Aku adalah anak perempuan yang sangat menggemari permainan basket.
Saya mengikuti klub yang bernama JWBA, yang mengadakan latihan di SSC (Soekarno-Hatta Sport Center).

Di sana, saya selalu berlatih dengan serius untuk dapat bermain basket dengan lebih baik.
Saya ingin menjadi seorang anak perempuan yang sangat jago dalam bermain basket.
Di sekolah, saya selalu bermain basket dengan teman-teman saya sepulang sekolah.
Kami sangat senang dalam bermain basket.

Sekolah kami akan mengadakan pertandingan basket antarsekolah yang dinamakan dengan " Aloysius Cup".
Saya dan teman-teman diseleksi untuk mengikuti kejuaraan itu.
Saya pun terpilih menjadi pemain inti dalam Grup A.
Saya pun segera berlatih dengan lebih serius jika ada kesempatan.

Sekolah kami membuka pendaftaran untuk sekolah-sekolah yang mau mengikuti kejuaraan tersebut.
Saat ini, telah terdaftar kira-kira 40 sekolah dari seluruh pelosok di Kota Bandung.
Mendengar hal itu, saya sangat terkejut karena pasti lawan-lawan kami di kejuaraan nanti akan sangat berat untuk dikalahkan.

Kami mengadakan latihan setiap minggu.
Kami menggambungkan kekompakan antara Aloysius Batununggal dengan Aloysius Sukajadi.
Kami bersi keras agar dapat menang pada kejuaraan yang sebentar lagi akan dimulai itu.
Kami bercita-cita untuk mengalami pertemuan antara Grup A dan Grup B pada saat pertandingan final nanti.

Sampai saat ini, kami masih terus berlatih bersama di satu lapangan, yaitu lapangan SD St. Aloysius.
Kami sangat ingin menang dalam pertandingan nanti.

Ditulis oleh: Tasya

Jumat, 01 Agustus 2008

Hendy Si Tiang Listrik

Ada seorang anak yang bernama Hendy.
Hendy adalah seorang anak laki-laki yang bertubuh kurus, tetapi sangat tinggi.
Tinggi badan Hendy mencapai 1,7 meter walaupun dia baru menduduki bangku kelas 6 SD.
Karena tubuhnya sangat tinggi, Hendy sering diejek oleh teman-teman di sekolahnya, dia dijuluki "Si Tiang Listrik" oleh teman-temannya.
Hendy pun merasa sedih karena sering diejek oleh teman-temannya sebagai tiang listrik.
Di sekolahnya, Hendy tidak mempunyai seorang teman pun.

Pada suatu hari karena Hendy sudah tidak tahan dengan ejekan teman-temannya, Hendy pun ingin segera memanfaatkan tinggi badannya untuk suatu hal yang wajar.
Setelah berpikir panjang, Hendy pun memutuskan untuk meminta les basket pada kedua orang tuanya dan menceritakan ejekan dari seluruh teman-temannya di sekolah.
Mendengar cerita dari anaknya, kedua orang tua Hendy pun segera menyetujui agar Hendy segera les basket.

Akhirnya setelah diputuskan tempat les basket yang cocok untuk Hendy setelah beberapa kali mencoba, Hendy pun merasa lega karena sebentar lagi dia akan les basket untuk membuktikan kepada teman-temannya bahwa sebenarnya ada bakat yang terpendam di dalam dirinya.
Hendy akan segera mulai les basket dalam jangka waktu satu bulan lagi.

Akhirnya satu bulan pun berlalu.
Hendy akan segera les basket di tempat yang telah dipilihkan oleh orang tuanya.
Di tempat les basketnya, Hendy berlatih basket dengan sungguh-sungguh karena ingin segera memperlihatkan kemampuan basketnya kepada teman-temannya.

Hanya dalam jangka waktu 3 bulan, Hendy pun dapat menguasai permainan basket dengan sangat sempurna, bahkan Hendy dapat mengalahkan para senior-senior di klub tersebut.
Keuda orang tua Hendy pun sangat bangga kepada anaknya karena dapat segera menguasai permainan basket dengan sangat sempurna.
Hendy pun sangat senang karena dapat segera memperlihatkan kemampuannya di bidang basket kepada teman-temannya yang sering mengejeknya.

Keesokan harinya, Hendy pun datang ke sekolah lebih pagi daripada biasanya.
Dia sengaja ingin datang duluan daripada teman-teman yang sering mengejeknya agar bisa langsung menantang mereka untuk bertanding basket.
Akhirnya, segerombolan anak-anak yang selalu mengejek Hendy pun datang.
Hendy segera menantang mereka dengan percaya diri, tanpa rasa takut sama sekali.
Gerombolan anak-anak itu pun tertawa terbahak-bahak mendengar tantangan dari Hendy.

Pada jam istirahat, gerombolan anak-anak itu pun segera berhadapan dengan Hendy seorang diri.
Tetapi, wajah Hendy tampak sangat percaya diri, walaupun telah diejek kembali oleh anak-anak itu.
Pertandingan basket antara gerombolan anak dan Hendy pun sudah dimulai.
Hanya dalam waktu 5 menit, Hendy mendapatkan skor 60, sedangkan gerombolan anak itu hanya mendapat skor 10.
Melihat hasil skor, gerombolan anak itu menjadi malu dan segera meminta maaf atas kesalahan mereka kepada Hendy selama ini.
Hendy pun tersenyum lebar dan bersedia untuk memaafkan anak-anak itu dengan hati ikhlas.
Akhirnya, kedua pihak pun kembali ke dalam kelas masing-masing dengan hati lega karena bel istirahat telah berbunyi.

Ditulis oleh: Tasya

Selasa, 29 Juli 2008

Pemain Paling Bagus

Di sebuah sekolah, ada anak yang memiliki tubuh besar dan tinggi, namanya Zork.
Dia sangat ingin dapat bermain basket, tetapi tidak diizinkan oleh kedua orang tuanya.
Zork ingin bwelajar basket dari teman-temannya, tetapi saat ia ingin bergabung, malah dia ditertawakan oleh teman-temannya.
Zork pun sangat sedih karena tidak punya harapan untuk dapat bermain basket dengan sangat baik seperti yang selalu diimpi-impikannya.
Zork punya seorang sahabat perempuan, bernama Gell.

Zork adalah anak laki-laki yang pantang menyerah.
Pada suatu hari, Zork ingin membeli bola basket bergambar Naruto.
Zork pun mulai mengumpulkan uang agar mampu membeli bola basket itu dengan uangnya sendiri.
Zork pun segera meminta bantuan Gell untuk memngumpulkan uang.
Zork mulai tidak makan pada saat jam istirahat, bahkan tidak minum air sedikit pun.

Satu minggu pun berlalu, Zork pun kelihatan semakin lemas karena tidak makan pada saat istirahat.
Lama kelamaan, kedua orang tuanya pun mulai curiga karena semakin lama muka Zork semakin kurus dan pucat.
Setelah ditanya beberapa kali, Zork pun akhirnya mengakui bahwa karena ia ingin membeli bola basket yang baru, jadi ia tidak pernah makan pada jam istirahat di sekolahnya.
Mengetahui hal itu, kedua orang tua Zork sangat sedih.

Sejak saat itu, Zork sakit dan diopname di rumah sakit.
Zork mengalami sakit diare.
Akhirnya, kedua orang tua Zork menanyakan apa yang bisa membuat Zork terpacu agar sembuh.
Zork pun segera menjawab hal yang sangat diimpi-impikannya, yaitu les basket di tempat yang bagus.
Dengan sangat terpaksa, kedua orang tua Zork menyetujuinya.
Semenjak itu, Zork sangat semangat untuk sembuh.

Seminggu kemudian, Zork pun sembuh dan sudah diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya.
Zork pun sangat senang dan segera menagih janji kedua orang tuanya dulu saat Zork masih diopname.
Kedua orang tua Zork pun akan menepati janjinya.

Zork akhirnya les basket di tempat yang paling terkenal yang paling baik.
Zork sudah mahir bermain basket hanya dalam waktu 3 bulan saja.
Zork juga sering menjadi wakil dari sekolahnya untuk mengikuti kejuaraan basket antarsekolah.
Dia pun senantiasa menang dalam pertandingan-pertandingan yang diadakan oleh sekolah dari mana pun.
Kedua orang tua Zork pun menjadi sangat bangga kepada Zork.
Di sekolahnya, Zork juga mendapat julukan "Zork Si Kuda Merah".

Ditulis oleh: Tasya

Minggu, 27 Juli 2008

Menjadi Pemain Basket yang Baik

Aku sangat suka permainan basket, sampai-sampai saya sangat mendarah daging dengan permainan basket.
Saya ingin menjadi pemain yang bagus dan berguna, saya harus memperhatikan beberapa hal di bawah ini:


1. Saya harus mahir dalam ber-dribble, yaitu dapat menggiring bola dengan baik, harus bisa dribble dengan tangan kanan maupun tangan kiri.

2. Saya harus pintar shooting dan juga lay-up.

3. Saya harus bermain aggresive, evective, dan evisien.

4. Saya harus berani menusuk dalam daerah 3 second.

Nah, dengan memenuhi ke-4 cara bermain di atas, saya bisa menjadi pemain basket yang lebih baik.
Jika ada yang mau menjadi pemain basket yang lebih baik, penuhilah syarat-syarat di atas.
Jangan ada yang terlewatkan SATU NOMOR PUN!!!
Itu pun jika kalian ingin menjadi pemain basket yang dapat diandalkan oleh pelatih kalian.

Jadi, jangan lupa untuk melaksanakan hal-hal yang telah saya tulis di atas ya...
Terima kasih.

Ditulis oleh: Tasya

Rabu, 23 Juli 2008

Pertandingan KU (Kelompok Umur) 2

Aku adalah seorang anak perempuan yang sangat fanatik pada permainan basket.
Aku les basket di SSC (Soekarno-Hatta Sport Center), di klub JWBA (Johannis Winnar Basketball Academy).
Di klub JWBA itu, kami sering mengikuti pertandingan KU (Kelompok Umur).
Pada saat itu, saya mengikuti KU untuk 12 tahun.
Saya merasa sangat senang.

Saat pertandingan KU pun dimulai.
Tim kami (Rajawali) akan berhadapan dengan Tim Scorpio.
Kami sangat takut ketika melihat lawan-lawan kami, karena mereka sangatlah tinggi.

Pertandingan pun dimulai.
Pada quarter pertama, pertahanan dari Tim Scorpio dapat kami tembus.
Skor pada akhir quarter pertama adalah 8-0, kami dapat mengungguli permainan di quarter pertama.

Masa istirahat pun selesai, kedua tim pun segera masuk ke lapangan.
Pada quarter kedua, pertahanan dan penyerangan Tim Scorpio sangat bagus, sehingga tim kami tidak bisa mengatasi pemberontakan yang dilakukan oleh Tim Scorpio.
Pada akhir quarter kedua, Tim Rajawali kalah dengan skor 8-12.
Kami dimarahi oleh pelatih kami karena skor dapat dikejar oleh tim Scorpio.

Waktu istirahat pun usai.
Pemain dari kedua tim pun segera turun ke lapangan.
Pada quarter ketiga, kami dapat memasukan 2 bola dan dapat mempertahankan pertahanan kami.
Pertandingan pun berjalan dengan seru.
Pada akhir quarter ketiga, skor sementara yaitu 12-14.
Kami mendapat sedikit pujian dari pelatih kami.

Istirahat yang terakhir telah usai.
Pemain inti dari kedua tim pun langsung berdiri di lapangan.
Pada quarter ketiga, pertahanan dari tim kami menjadi "kendor", dan penyerangan pada Tim Scorpio pun sangat baik sehingga kami banyak mengalami kebobolan.
Pada akhir pertandingan, tim kami kalah dengan skor 12-22.
Tim kami pun dimarahi habis-habisan oleh pelatih kami, tetapi kami dapat memakluminya.
Kami menjadikan pertandingan kali ini sebagai pengalaman yang tidak terlupakan.

Ditulis oleh: Tasya

Pengemis Belajar Basket

Di sebuah sekolah, ada sebuah kelas yang jendelanya tembus ke luar halaman sekolah.
Hampir setiap hari ada seorang anak pengemis yang bernama Iman yang sering numpang belajar di jendela itu.
Pengemis itu sangat ingin bersekolah, tetapi orang tuanya tidak mempunyai uang untuk membiayai sekolah untuk Iman.

Pada suatu hari saat Iman berjalan-jalan di sekolah itu, Iman melihat murid-murid sekolah itu sedang bermain basket.
Iman pun penasaran dengan permainan itu, dan Iman ingin belajar bagaimana cara bermain basket.
Iman pun mendekati gerombolan anak yang sedang bermain itu dan meminta anak-anak itu untuk mengajarinya cara bermain basket.
Mendengar hal itu, semua anak yang sedang bermain basket di sana pun tertawa karena mereka berpikir mana bisa seorang pengemis kecil dapat bermain basket.
Melihat hal itu, Iman pun sangat sedih.

Sesampainya di rumah, Iman langsung merengek kepada orang tuanya agar mau mengeleskan Iman di tempat les basket.
Tentu saja orang tua Iman tidak setuju dengan Iman, karena mereka tidak mempunyai uang yang berlebih.
Mendengar hal itu, Iman pun sangat sedih karena tidak bisa menunjukkan kebolehannya kepada anak-anak yang menertawakannya tadi.
Akhirnya Iman hanya minta dibelikan bola basket, dan orang tua Iman pun akhirnya menyanggupi permintaan Iman untuk yang terakhir kalinya.

Setelah mengetahui bahwa dia tidak boleh les basket, Iman pun bertekad bahwa dia akan belajar bermain basket dengan tangannya sendiri.
Dia akan latihan basket di lapangan sekolah pada malam hari.

Pada malam harinya ketika semua orang sedang tidur, Iman pun diam-diam menyelinap ke halaman sekolah dan segera berlatih basket di sana.
Iman pun sangat bersemangat dalam latihan di halaman sekolah.

Karena rajin berlatih, dalam waktu 6 bulan Iman sudah mahir bermain basket dengan bola kesayangannya.
Iman pun sangat senang karena sekarang sudah bisa menantang anak-anak yang waktu itu dalam bermain basket.

Keesokan harinya, Iman pun datang ke halaman sekolah pada waktu istirahat.
Iman pun segera mencari anak-anak yang menertawakannya.
Akhirnya, dia pun menemukan gerombolan anak-anak itu dan segera menantangnya untuk bermain basket.
Anak-anak itu pun masih tertawa, tetapi menerima tantangan yang diajukan oleh Iman.
Mereka berjanji akan datang ke halaman sekolah setelah sekolah usai.

Bel pulang sekolah pun telah berbunyi.
Segerombolan anak yang telah berjanji kepada Iman telah siap untuk melawan Iman.
Iman pun terlihat sangat pede dalam menghadapi mereka.

Akhirnya pertandingan pun dimulai.
Hanya dalam waktu 5 menit, Iman pun berhasil mendapatkan skor 25, sedangkan gerombolan anak-anak itu hanya mendapatkan skor 2.
Anak-anak itu sangat terkejut.
Mereka segera meminta maaf kepada Iman dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mereka lagi.
Iman pun senang sekali.
Mereka semua pun pulang ke rumah masing-masing dengan hati lega.

Ditulis oleh: Tasya

Selasa, 22 Juli 2008

The Lost Ball

Di sekolah WarMill, semua anak perempuannya sangat menyukai permainan basket, sampai-sampai sekolah itu dijuluki "Basket Mania" oleh sekolah-sekolah yang lain.
Semua anak perempuan di situ menyukai basket, termasuk Plusle.
Dia sangat menyenangi permainan basket sampai-sampai dia mempunyai bola basket sebanyak 2 lemari penuh.
Dia mempunyai banyak bola basket dengan gambar dan merk yang berbeda.

Pada suatu malam, ketika Plusle sedang tertidur pulas di kamarnya yang penuh baju-baju basket, datanglah seorang pencuri yang masuk lewat pintu belakang yang lupa dikunci oleh Bi Inah, pembantu setia di rumah Plusle.
Pencuri itu masuk ke rumah Plusle dan mengambil 1 koleksi bola basket kesayangan Plusle, yang bergambar Minimouse dan bermerk Mikasa.

Keesokan paginya ketika Plusle hendak membawa salah satu bola basketnya, dia sadar bahwa bola basketnya kurang 1 buah.
Dia langsung menanyakan bola itu kepada Bi Inah.
Bi Inah pun akhirnya mengakui bahwa dia lupa mengunci pintu belakang tadi malam.
Mendengar hal itu, Plusle dapat memaafkan Bi Inah sekaligus bingung dan sedih, Plusle bingung harus mencari bola itu ke mana.
Sepulang sekolah, Plusle langsung pergi ke rumah Pak RT untuk melaporkan kejadian itu.

Keesokan harinya, Pak RT mengadakan penggeledahan rumah penduduk RT 05, RT tempat tinggal Plusle.

Setelah digeledah, ternyata bola basket kesayangan Plusle tidak ditemukan di mana pun.
Mengetahui hal itu, Plusle bingung dan juga sangat sedih, itu artinya Plusle harus mencari bola basket kesayangannya seorang diri.

Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari bola kesayangannya itu bersama seorang sahabatnya, yaitu Minun.
Pada hari Minggu, kedua bersahabat itu mulai mencari bola basket kesayangan Plusle di tempat-tempat terpencil, misalnya di lorong-lorong buntu, di gudang-gudang, di rumah kosong, dll. .
Akhirnya kedua bersahabat itu menemukan bola basket kesayangan Plusle di rumah kosong, rumah itu sudah lama ditinggal oleh pemiliknya karena meninggal.

Tidak lama kemudian, si pencuri yang mencuri bola basket milik Plusle pun datang ke tempat persembunyiannya, yaitu rumah kosong itu.
Plusle sangat marah kepada pencuri itu karena sudah berani mengambil koleksi bola basket miliknya.
Plusle berkata kepada pencuri itu:

"Hai pencuri! Siapa sebenarnya kamu, kamu sudah berani mencuri koleksi bolaku! Engkau harus dihukum!"

Pencuri itu pun kaget karena tiba-tiba dua orang bocah ada di markasnya.
Dengan menggunakan HP, Plusle menghubungi polisi dan polisi pun segera datang ke tempat itu.
Pencuri itu pun tidak bisa lari lagi karena ada pos polisi di dekat sana.
Dengan demikian, seorang pencuri dapat ditangkap dan Plusle dan Minun pun pulang ke rumah mereka masing-masing dengan sangat gembira.

Ditulis oleh: Tasya

Pertandingan KU (Kelompok Umur)

Murid-murid di sekolahku rata-rata semuanya suka bermain basket.
Termasuk juga aku.
Aku adalah salah satu penggemar berat permainan basket.
Aku juga ikut les basket di SSC (Soekarno-Hatta Sport Center) di Bandung dengan nama klub JWBA (Johannis Winnar Basketball Academy).

Ko Johannis (yang biasa dipanggil Ko Ahang) adalah salah satu mantan pemain basket nasional(Team Garuda Bandung).
Aku sangat bangga bisa dilatih oleh beliau...
Walaupun beliau kadang-kadang terlalu serius dalam melatih, tetapi bagi aku itu adalah hal yang wajar apabila seseorang masih sangat memperhatikan kita bukan?

Pada suatu hari, ada pengumuman bahwa akan diadakan pertandingan basket yang akan diselenggarakan 3 bulan lagi.
Pertandingan tersebut diberi nama KU (Kelompok Umur), karena teamnya disusun berdasarkan umur kita masing-masing.
Pada waktu itu, saya ditunjuk untuk mengikuti KU untuk umur 12 tahun.

Hari pertandingan pun dimulai, kelompok kami yang termasuk Team Rajawali pun berhadapan dengan Team Surya Kencana.
Quarter pertama pun dimulai, dan pada quarter pertama pun berlangsung secara menegangkan, karena ternyata Team Surya Kencana sangat tangguh.
Pada akhir quarter pertama, team kami unggul dengan skor 2-0.

Masa istirahat pun selesai, akhirnya quarter kedua akan segera dimulai.
Pada quarter kedua, kami telah berhasil mengatasi pemberontakan yang dilakukan oleh team lawan.
Pada akhir quarter kedua, Team Rajawali dapat meninggalkan skor Team Surya Kencana lumayan jauh, yaitu 10-0.
Kami pun sangat senang karena mendapat pujian dari pelatih kami.

Istirahat sudah selesai, sekarang quarter ketiga akan segera dimulai.
Pada quarter ketiga, pertahanan dan penyerangan dari team lawan semakin baik, sehingga skor kami di babak ketiga adalah 14-2.
Pada saat itu, aku sangat gugup sekali, karena mengira aku akan mendapat teguran dari pelatih.
Tetapi, ternyata pelatihku tidak marah sama sekali.

Masa istirahat pun berlalu.
Quarter terakhir yaitu quarter keempat akan segera dimulai.
Pada quarter keempat, pertahanan dari Team Surya Kencana "kendor", sehingga Team Rajawali pun dapat memasukkan 1 bola dan mendapatkan 2 poin tambahan.
Pada akhir quarter keempat, kedudukannya yaitu 22-2.

Ternyata aku menang, kami pun difoto-foto oleh para wartawan.
Hatiku sangat gembira karena dapat menang melawan Team Surya Kencana.
Pelatih kami pun sangat bangga kepada kami karena kami dapat bermain basket dengan baik.

Itulah pengalaman basketku yang terindah.
Semoga kalian senang mendengar pengalamanku ini.

Ditulis oleh: Tasya

Senin, 21 Juli 2008

Smith

Smith adalah anak laki-laki terpendek di sekolahnya.
Walaupun sudah kelas 6 SD, tinggi badannya hanya sekitar kurang lebih 120 cm.
Karena pendek, Smith sering diejek oleh teman-teman sekelasnya.
Untung saja masih ada 2 orang sahabat Smith yang setia, yaitu Nico dan Brendan.
Nico dan Brendan sering menghibur Smith apabila Smith sedang sedih karena diejek oleh teman-temannya.

Smith adalah anak yang rajin membantu kedua orang tuanya yang sudah sangat tua.
Walaupun Smith sering diejek oleh teman-temannya, dia tidak sedia karena sering dihibur oleh kedua orang sahabatnya yang sangat baik itu.

Pada suatu hari, Rendy, anak terkaya di sekolah Smith mengedarkan berita bahwa ada khursus basket yang sangat bagus.
Karena Rendy yang menyebarkannya, anak-anak di sekolah pun pasti ingin sekali les basket di tempat itu.
Smith juga ingin les basket di tempat itu, tetapi Smith tidak mempunyai cukup uang untuk membayar uang les itu, karena memang biayanya sangat mahal.
Oleh karena teman-teman Smith adalah orang-orang kaya semua, tentu mereka langsung mampu les di tempat itu.
Dalam diri Smith pun lama kelamaan timbul rasa iri hati.

Walaupun dia tidak bisa les basket di tempat itu, tetapi Smith terus berlatih di lapangan sekolah.
Smith berlatih bersama Nico dan Brendan, yang juga keadaan keuangannya sangat terbatas.
Jika bersama-sama dengan Nico dan Brendan, Smith sangat bersemangat dalam berlatih.

Dalam waktu 3 bulan, Smith, Nico, dan Brendan sudah sangat mahir dalam bermain basket, sedangkan Rendy dan teman-temannya yang lain sama sekali belum membuahkan hasil.
Pada suatu hari, Rendy menantang Smith, Nico, dan Brendan untuk bertanding basket melawan Rendy dan geng nya.
Smith dan kawan-kawannya pun menerima tantangan itu, dan perjanjiannya adalah siapa yang kalah tidak boleh makan pada waktu istirahat selama 4 hari.

Hari pertandingan pun dimulai.
Pada quarter pertama, Rendy dan kawan-kawannya unggul 14-10.
Walaupun kalah, Smith, Nico, dan Brendan tidak putus asa.

Pada akhir quarter kedua, Rendy dan kawan-kawannya masih unggul dengan skor 22-20, perbedaan antara skor mereka pun semakin menipis.
Mengetahui hal itu, Smith dan yang lainnya merasa sangat senang.

Pada akhir quarter ketiga, kedudukan seimbang 28-28.
Smith, Nico, dan Brendan pun merasa senang karena usaha mereka kini membuahkan hasil.
Melihat skornya dapat dikejar, geng milik Rendy pun mulai gelisah.
Akibat dari kegelisahan itu, pada quarter keempat, geng milik Rendy bermain serabutan.

Akhir quarter keempat pun selesai.
Team Smith, dkk. menang dengan skor 33-30.
Smith, Nico, dan Brendan sangat senang karena mereka dapat mengalahkan Rendy yang sombong itu, dan sesuai janji, geng milik Rendy tidak boleh makan selama istirahat dalam jangka waktu 4 hari.

Semenjak kalah bertanding basket dengan Smith, Nico, dan Brendan, Rendy mulai mengubah sikapnya dan berjanji tidak akan menjadi sombong lagi.
Rendy menjadi sering memberi sumbangan di gereja, suka memberi makan kepada pengemis, dan suka memberi sedekah kepada pengemis.
Rendy pun gembira karena dapat mengubah sikapnya yang sombong itu.

Ditulis oleh: Tasya

Master Basket yang Sombong

Di sebuah sekolah, semua muridnya adalah pecinta basket sejati, termasuk Zack.
Zack sangat pandai bermain basket, sampai-sampai dia dijuluki "Si Master Basket".
Di sekolahnya, Zack sangat disegani oleh teman-temannya karena Zack memiliki tubuh yang besar.

Karena tahu disegani teman-temannya, Zack menjadi sombong, sering mengejek, dan sering menindas teman-temannya.
Teman-teman Zack tidak bisa melawan, karena mereka sangat takut kepada Zack, karena selain memiliki tubuh yang besar, hebat dalam bermain basket, ternyata Zack juga adalah anak seorang jutawan yang sungguh tersohor sampai ke luar negeri.
Karena sombong dan sering mengejek teman-temannya, Zack menjadi sering dijauhi oleh teman-teman sekelasnya.

Zack sering kali ditinggal dinas keluar kota oleh orang tuanya.
Di rumahnya yang sungguh besar, Zack hanya tinggal berdua dengan seorang pembantu yang setia.

Karena sering ditinggal oleh ayahnya, Zack menjadi seorang yang nakal dan kurang pandai bergaul.
Zack juga mempunyai sebuah geng yang sangat disegani oleh semua orang di sekolahnya.

Pada suatu hari, Zack telah berbuat sesuatu yang sungguh keterlaluan, yaitu dia berkelahi bersama dengan Steven, anak terpintar di kelasnya.
Ketika Bapak Kepala Sekolah mengetahui kejadian itu, orang tua Zack dipanggil ke sekolah untuk menghadap Bapak Kepala Sekolah.
Zack dan Steven pun dihukum membersihkan halaman sekolah dalam waktu 30 menit.

Keesokan harinya ketika kedua orang tua Zack datang menghadap Bapak Kepala Sekolah, Zack pun ikut sambil menangis.
Bapak Kepala Sekolah pun tidak mau tau apakah Zack mau menangis atau tidak, karena perbuatan Zack kali ini sudah keterlaluan.

Bapak Kepala Sekolah pun segera memberi tahu kelakuan Zack selama di sekolah, yaitu sering mengejek dan menindas teman-temannya.
Semenjak mengetahui hal itu, orang tua Zack menjadi jarang dinas ke liar kota.
Kedua orang tua Zack menjadi sering menemani Zack dalam belajar.

Zack pun menjadi malu kepada teman-teman, sahabat, dan guru-guru di sekolahnya.
Zack berjanji kepada dirinya sendiri, bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatannya yang keterlaluan lagi.

Ditulis oleh: Tasya

Diriku

Hai...

Perkenalkan, nama saya Tasya.
Saya bersekolah di SD St. Aloysuis, Bandung, Jawa Barat.
Sekarang saya sudah berada di bangku kelas 6 SD.

Prestasi saya lumayan, tidak terlalu bagus, dan juga tidak terlalu jelek.
Daftar ranking saya dari kelas satu SD:

Kelas: 1 smt.1 : ranking 1
1 smt 2 : ranking 2
2 smt.1 : ranking 1
2 smt.2 : ranking 1
3 smt.1 : ranking 1
3 smt.2 : ranking 1
4 smt.1 : ranking 2
4 smt.2 : ranking 1
5 smt.1 : ranking 1
5 smt.2 : ranking 1

Itulah prestasi-prestasi yang aku dapat.

Tolong blog-blog aku juga diberi komentar ya...
Terima kasih...

Tasya

Perjalanan Untuk Dapat Les Basket

Di sekolah, banyak anak-anak yang suka bermain basket, termasuk Dyna.
Dyna adalah anak dari keluarga yang pendapatannya pas-pasan, oleh karena itu, sepulang sekolah Dyna selalu membantu ibunya dalam berjualan sayur.

Suatu hari, ada kabar simpang siur tentang adanya les basket yang sangat bagus, tetapi biayanya sangat mahal.
Dyna ingin sekali les basket di tempat itu.
Ia terus merengek kepada orang tuanya agar boleh mengikuti les di tempat itu, tetapi tidak kunjung menunjukkan hasil.

Suatu hari, ada seseorang yang misterius datang ke rumah Dyna yang sangat sederhana itu.
Tampangnya seperti pengemis dan pengemis itu meminta sesuap nasi kepada Dyna.
Dyna pun langsung masuk dan mengambilkan sepiring nasi untuk pengemis itu.
Setelah menghabiskan makanannya, pengemis itu berterima kasih kepada Dyna.

Setelah agak jauh dari rumah Dyna, pengemis itu pun segera mengganti bajunya menjadi seseorang yang sangat tampan.
Siapakah sebenarnya orang itu?
Ternyata orang itu adalah paman Dyna yang kini telah menjadi kaya.
Ternyata, paman Dyna mengetahui bahwa Dyna ingin sekali les basket.
Oleh karena itu, paman Dyna ingin menguji Dyna apakah Dyna adalah seorang anak yang baik hati atau tidak.
Setelah mengetahui bahwa Dyna adalah seorang anak yang baik hati, paman Dyna segera memutuskan bahwa ia akan mengabulkan permintaan Dyna.

Seminggu setelah kejadian itu, datanglah seorang tukang pos ke rumah Dyna.
Dyna sempat kaget karena sebelumnya Dyna belum pernah mendapatkan surat.
Setelah Dyna membuka surat itu, isi surat itu ternyata adalah:

"Terima kasih. Ini adalah balasan dari sepiring nasi. Paman"

Tulisan itu dimasukkan ke dalam amplop disertai dengan uang sejumlah Rp 2.500.000,00.

Dyna sungguh kaget.
Dia kaget karena Dyna mengira orang yang waktu itu adalah seorang pengemis.
Dyna juga sangat bahagia, karena sekarang dia bisa les basket di tempat yang selalu diimpikannya.

Dyna pun segera membalas surat itu.
Dia sangat berterima kasih atas uang pemberian pamannya itu.

Dyna berlatih basket dengan sungguh-sungguh.
Dalam waktu 1 tahun, Dyna sudah sangat mahir dalam bermain basket.
Dyna pun sering ditunjuk oleh bapak kepala sekolah sebagai wakil dari sekolahnya untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan basket.

Semenjak Dyna mahir main basket, dia sudah hidup berkecukupan dengan mengikuti pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan.
Orang tua Dyna sangat bangga kepada Dyna.

Ditulis oleh: Tasya
 
Free Sparkle Blue MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com