Senin, 21 Juli 2008

Perjalanan Untuk Dapat Les Basket

Di sekolah, banyak anak-anak yang suka bermain basket, termasuk Dyna.
Dyna adalah anak dari keluarga yang pendapatannya pas-pasan, oleh karena itu, sepulang sekolah Dyna selalu membantu ibunya dalam berjualan sayur.

Suatu hari, ada kabar simpang siur tentang adanya les basket yang sangat bagus, tetapi biayanya sangat mahal.
Dyna ingin sekali les basket di tempat itu.
Ia terus merengek kepada orang tuanya agar boleh mengikuti les di tempat itu, tetapi tidak kunjung menunjukkan hasil.

Suatu hari, ada seseorang yang misterius datang ke rumah Dyna yang sangat sederhana itu.
Tampangnya seperti pengemis dan pengemis itu meminta sesuap nasi kepada Dyna.
Dyna pun langsung masuk dan mengambilkan sepiring nasi untuk pengemis itu.
Setelah menghabiskan makanannya, pengemis itu berterima kasih kepada Dyna.

Setelah agak jauh dari rumah Dyna, pengemis itu pun segera mengganti bajunya menjadi seseorang yang sangat tampan.
Siapakah sebenarnya orang itu?
Ternyata orang itu adalah paman Dyna yang kini telah menjadi kaya.
Ternyata, paman Dyna mengetahui bahwa Dyna ingin sekali les basket.
Oleh karena itu, paman Dyna ingin menguji Dyna apakah Dyna adalah seorang anak yang baik hati atau tidak.
Setelah mengetahui bahwa Dyna adalah seorang anak yang baik hati, paman Dyna segera memutuskan bahwa ia akan mengabulkan permintaan Dyna.

Seminggu setelah kejadian itu, datanglah seorang tukang pos ke rumah Dyna.
Dyna sempat kaget karena sebelumnya Dyna belum pernah mendapatkan surat.
Setelah Dyna membuka surat itu, isi surat itu ternyata adalah:

"Terima kasih. Ini adalah balasan dari sepiring nasi. Paman"

Tulisan itu dimasukkan ke dalam amplop disertai dengan uang sejumlah Rp 2.500.000,00.

Dyna sungguh kaget.
Dia kaget karena Dyna mengira orang yang waktu itu adalah seorang pengemis.
Dyna juga sangat bahagia, karena sekarang dia bisa les basket di tempat yang selalu diimpikannya.

Dyna pun segera membalas surat itu.
Dia sangat berterima kasih atas uang pemberian pamannya itu.

Dyna berlatih basket dengan sungguh-sungguh.
Dalam waktu 1 tahun, Dyna sudah sangat mahir dalam bermain basket.
Dyna pun sering ditunjuk oleh bapak kepala sekolah sebagai wakil dari sekolahnya untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan basket.

Semenjak Dyna mahir main basket, dia sudah hidup berkecukupan dengan mengikuti pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan.
Orang tua Dyna sangat bangga kepada Dyna.

Ditulis oleh: Tasya

Tidak ada komentar:

 
Free Sparkle Blue MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com