Selasa, 11 November 2008

Cherryl

Di sebuah desa terpencil, ada seorang anak yang bernama Cherryl.
Cherryl adalah anak yang sopan, ramah, dan jujur, sehingga semua tetangganya sangat sayang kepada Cherryl.
Pada suatu hari, ada sekumpulan anak yang sedang asyik bermain basket di lapangan dekat sekolah Cherryl yang bernama SD St. Agustinus.
Cherryl sangat tertarik karena mereka bermain dengan sangat gembira dan penuh dengan canda tawa.

Saat tiba di rumah, Cherryl merengek kepada ibunya - yang sangat cantik - untuk diperbolehkan mengikuti les basket agar dapat bergabung bermain basket dengan anak-anak yang ditemuinya dalam perjalanan pulang.
Awalnya, ibu Cherryl ridak mengizinkan Cherryl untuk mengikuti les basket karena takut anaknya cidera, tetapi karena Cherryl terus memaksa, akhirnya ibu Cherryl pun memperbolehkan Cherryl untuk mengikuti les basket di tempat yang telah diidam-idamkan oleh Cherryl.

Cherryl sangat bersemangat pada saat waktu latihan basket di klub yang sangat dia inginkan.
Dia mempunyai tekad untuk bergabung bersama anak-anak yang tekah dijumapainya pada saat perjalanan pulang dari sekolah.
Setiap minggu, semakin baik saja permainan basket Cherryl, sampai-sampai dia seimbang saat melawan sang pelatih, sang pelatih pun merasa sangat bangga dan puas dengan kemampuan Cherryl.

Pada suatu hari, ketika Cherryl pulang sekolah, Cherryl melihat anak-anak yang pernah dijumpainya saat pulang sekolah beberapa waktu yang lalu.
Tanpa ragu-ragu, Cherryl mulai mendekati dan berbicara kepada mereka.
Cherryl mengatakan kepada mereka bahwa ia ingin bergabung untuk bermain basket bersama mereka.
Anak-anak itu tidak menerima Cherryl, karena geram, Cherryl menantang mereka untuk lawanan main basket, anak-anak itu pun setuju.
Peraturannya adalah satu lawan satu, anak-anak itu menunjuk Lita, anak yang paling pandai bermain basket dalam kelompok mereka untuk melawan Cherryl.

Pertandingan pun dimulai.
Quarter pertama, Cherryl memipin dengan skor 15-12.
Cherryl pun merasa senang dan yakin dapat memenangi pertandingan.
Kumpulan anak-anak itu belum putus asa, mereka menyusun taktik selama masa istirahat.

Masa istirahat pun selesai.
Lita dan Cherryl telah siap kembali di tengah lapangan untuk memulai pertandingan pada quarter kedua.
Bola berada di tangan Lita dan Lita berhasil memasukkan bola itu ke dalam ring.
Pada akhir babak kedua, Lita unggul dengan skor 20-16.
Melihat hal itu, Cherryl tidak putus asa, tetapi semakin ingin bergabung dengan kelompok anak-anak itu sehingga dia lebih berusaha dalam quarter ketiga.

Waktu istirahat pun telah berlalu, sekarang bola berada di tangan Cherryl.
Saat Cherryl mencoba untuk memasukkan bola itu ke dalam ring, tetapi tidak berhasil.
Pada quarter ketiga, adalah babak yang paling seru daripada babak-babak sebelumnya.
Pada akhir quarter ketiga, kedudukan seimbang 28-28.
Cherryl semakin bersemangat untuk menang dalam pertandingan itu agar dia dapat bergabung dengan mereka.

Quarter keempat pun segera dimulai, sekarang bola berada di tangan Lita.
Lita dengan gesitnya menerobos pertahanan Cherryl yang begitu kuat dan akhirnya dapat mendapatkan angka.
Sekarang bola berada di tangan Cherryl.
Cherryl berpikir keras agar dia dapat mengalahkan Lita yang begitu lincah, sampai-sampai Cherryl sendiri pun juga kalah akan kelincahannya.
Tetapi, Cherryl berhasil menerobosnya dan pada akhir pertandingan skor mereka tetap seimbang, 40-40.

Kumpulan anak itu sangat terkagum-kagum kepada Cherryl karena dapat mengimbangi Lita yang mereka anggap sangat hebat.
Tanpa ragu lagi mereka semua menerima Cherryl dalam kelompok mereka.
Cherryl pun sangat bahagia karenanya.

Ditulis oleh: Tasya

Rabu, 05 November 2008

Pengalaman Tak Terlupakan

Post ini menyimpang dari permainan basket sih, tapi tidak apa-apa ya?

Waktu hari Minggu kemarin, aku mengikuti tes beasiswa.
Beasiswa adalah tes bagi murid-murid yang berprestasi saja.
Saya merasa bangga bisa mengikuti program ini, karena tidak semua siswa bisa.
Maaf kalau saya terlihat sedikit sombong di mata kalian semua.

Sewaktu hari Minggu itu, aku merasa sangat takut.
Saat aku mulai mengerjakan tes, perlahan-lahan rasa takut yang ada mulai hilang.
Saya merasa bisa mengerjakan semua soal yang diberikan.
Saya merasa sangat senang dan lega karena dapat mengerjakan semua soal dengan sangat baik.

Hasil dari tes beasiswa itu telah diumumkan pada hari Jumat, dan hasilnya lumayan memuaskan.
Saya berhasil meraih beasiswa dengan peringkat "B".
Peringkat "B" artinya: saya hanya membayar uang pangkal untuk masuk ke SMP 25% (diskon 75%), dan uang sekolah setiap bulan, saya hanya harus membayar 60% (diskon 40%).
Saya sangat bahagia atas prestasi ini.

Ditulis oleh: Tasya
 
Free Sparkle Blue MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com