Rabu, 23 Juli 2008

Pengemis Belajar Basket

Di sebuah sekolah, ada sebuah kelas yang jendelanya tembus ke luar halaman sekolah.
Hampir setiap hari ada seorang anak pengemis yang bernama Iman yang sering numpang belajar di jendela itu.
Pengemis itu sangat ingin bersekolah, tetapi orang tuanya tidak mempunyai uang untuk membiayai sekolah untuk Iman.

Pada suatu hari saat Iman berjalan-jalan di sekolah itu, Iman melihat murid-murid sekolah itu sedang bermain basket.
Iman pun penasaran dengan permainan itu, dan Iman ingin belajar bagaimana cara bermain basket.
Iman pun mendekati gerombolan anak yang sedang bermain itu dan meminta anak-anak itu untuk mengajarinya cara bermain basket.
Mendengar hal itu, semua anak yang sedang bermain basket di sana pun tertawa karena mereka berpikir mana bisa seorang pengemis kecil dapat bermain basket.
Melihat hal itu, Iman pun sangat sedih.

Sesampainya di rumah, Iman langsung merengek kepada orang tuanya agar mau mengeleskan Iman di tempat les basket.
Tentu saja orang tua Iman tidak setuju dengan Iman, karena mereka tidak mempunyai uang yang berlebih.
Mendengar hal itu, Iman pun sangat sedih karena tidak bisa menunjukkan kebolehannya kepada anak-anak yang menertawakannya tadi.
Akhirnya Iman hanya minta dibelikan bola basket, dan orang tua Iman pun akhirnya menyanggupi permintaan Iman untuk yang terakhir kalinya.

Setelah mengetahui bahwa dia tidak boleh les basket, Iman pun bertekad bahwa dia akan belajar bermain basket dengan tangannya sendiri.
Dia akan latihan basket di lapangan sekolah pada malam hari.

Pada malam harinya ketika semua orang sedang tidur, Iman pun diam-diam menyelinap ke halaman sekolah dan segera berlatih basket di sana.
Iman pun sangat bersemangat dalam latihan di halaman sekolah.

Karena rajin berlatih, dalam waktu 6 bulan Iman sudah mahir bermain basket dengan bola kesayangannya.
Iman pun sangat senang karena sekarang sudah bisa menantang anak-anak yang waktu itu dalam bermain basket.

Keesokan harinya, Iman pun datang ke halaman sekolah pada waktu istirahat.
Iman pun segera mencari anak-anak yang menertawakannya.
Akhirnya, dia pun menemukan gerombolan anak-anak itu dan segera menantangnya untuk bermain basket.
Anak-anak itu pun masih tertawa, tetapi menerima tantangan yang diajukan oleh Iman.
Mereka berjanji akan datang ke halaman sekolah setelah sekolah usai.

Bel pulang sekolah pun telah berbunyi.
Segerombolan anak yang telah berjanji kepada Iman telah siap untuk melawan Iman.
Iman pun terlihat sangat pede dalam menghadapi mereka.

Akhirnya pertandingan pun dimulai.
Hanya dalam waktu 5 menit, Iman pun berhasil mendapatkan skor 25, sedangkan gerombolan anak-anak itu hanya mendapatkan skor 2.
Anak-anak itu sangat terkejut.
Mereka segera meminta maaf kepada Iman dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mereka lagi.
Iman pun senang sekali.
Mereka semua pun pulang ke rumah masing-masing dengan hati lega.

Ditulis oleh: Tasya

Tidak ada komentar:

 
Free Sparkle Blue MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com