Di sekolah WarMill, semua anak perempuannya sangat menyukai permainan basket, sampai-sampai sekolah itu dijuluki "Basket Mania" oleh sekolah-sekolah yang lain.
Semua anak perempuan di situ menyukai basket, termasuk Plusle.
Dia sangat menyenangi permainan basket sampai-sampai dia mempunyai bola basket sebanyak 2 lemari penuh.
Dia mempunyai banyak bola basket dengan gambar dan merk yang berbeda.
Pada suatu malam, ketika Plusle sedang tertidur pulas di kamarnya yang penuh baju-baju basket, datanglah seorang pencuri yang masuk lewat pintu belakang yang lupa dikunci oleh Bi Inah, pembantu setia di rumah Plusle.
Pencuri itu masuk ke rumah Plusle dan mengambil 1 koleksi bola basket kesayangan Plusle, yang bergambar Minimouse dan bermerk Mikasa.
Keesokan paginya ketika Plusle hendak membawa salah satu bola basketnya, dia sadar bahwa bola basketnya kurang 1 buah.
Dia langsung menanyakan bola itu kepada Bi Inah.
Bi Inah pun akhirnya mengakui bahwa dia lupa mengunci pintu belakang tadi malam.
Mendengar hal itu, Plusle dapat memaafkan Bi Inah sekaligus bingung dan sedih, Plusle bingung harus mencari bola itu ke mana.
Sepulang sekolah, Plusle langsung pergi ke rumah Pak RT untuk melaporkan kejadian itu.
Keesokan harinya, Pak RT mengadakan penggeledahan rumah penduduk RT 05, RT tempat tinggal Plusle.
Setelah digeledah, ternyata bola basket kesayangan Plusle tidak ditemukan di mana pun.
Mengetahui hal itu, Plusle bingung dan juga sangat sedih, itu artinya Plusle harus mencari bola basket kesayangannya seorang diri.
Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari bola kesayangannya itu bersama seorang sahabatnya, yaitu Minun.
Pada hari Minggu, kedua bersahabat itu mulai mencari bola basket kesayangan Plusle di tempat-tempat terpencil, misalnya di lorong-lorong buntu, di gudang-gudang, di rumah kosong, dll. .
Akhirnya kedua bersahabat itu menemukan bola basket kesayangan Plusle di rumah kosong, rumah itu sudah lama ditinggal oleh pemiliknya karena meninggal.
Tidak lama kemudian, si pencuri yang mencuri bola basket milik Plusle pun datang ke tempat persembunyiannya, yaitu rumah kosong itu.
Plusle sangat marah kepada pencuri itu karena sudah berani mengambil koleksi bola basket miliknya.
Plusle berkata kepada pencuri itu:
"Hai pencuri! Siapa sebenarnya kamu, kamu sudah berani mencuri koleksi bolaku! Engkau harus dihukum!"
Pencuri itu pun kaget karena tiba-tiba dua orang bocah ada di markasnya.
Dengan menggunakan HP, Plusle menghubungi polisi dan polisi pun segera datang ke tempat itu.
Pencuri itu pun tidak bisa lari lagi karena ada pos polisi di dekat sana.
Dengan demikian, seorang pencuri dapat ditangkap dan Plusle dan Minun pun pulang ke rumah mereka masing-masing dengan sangat gembira.
Ditulis oleh: Tasya
Selasa, 22 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
hehehe
beneran ga kejadiannya tuh
Posting Komentar